Synopsis With special agreement with his sister, not so close son agree to accompanied his strictly religious father journey to find "Hilal". Cast Crew Details Genres Releases Cast Director Producers Executive Producers Writers Editor Cinematography Art Direction Sound Studios Country Language Genres Theatrical 15 Jul 2015 Indonesia Indonesia Popular reviews More Film perjalanan sekaligus religi yang sangat bermakna. Lewat perjalanan spiritual yang mengagumkan ini, tersajilah sekian banyak momen yang menyampaikan berbagai pesan yang sangat berharga, berupa toleransi, persatuan, perdamaian, saling mengerti, antara bapak dan anak di film ini sangat ini adalah salah satu film religi Indonesia terbaik yang pernah ada. Welp. Beginilah seharusnya yang namanya film religi. Menerima, bukan menggurui. Memahami, bukan merasa paling benar. Diluar unsur religi nya, film ini benar-benar menggambarkan hubungan ayah dan anak yang luar biasa, dan benar-benar bisa connect dengan penontonnya. Selain itu banyak pelajaran hidup berarti yang bisa diambil apapun kepercayaanmu, karena dasarnya adalah bagaimana menjadi manusia yang baik, bukan menjadi umat yang baik. Salah satu, atau mungkin malah film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton. Seperti inilah seharusnya film religi itu dibuat. Tidak condong ke satu pihak. Merangkul bukan sibuk menggurui. Berisi kritikan namun disampaikan secara berimbang dan membumi. Karena hanya perkara "Tuhan yang kamu sembah berbeda denganku" saja sudah kepalang melahirkan krisis toleransi di tanah air ini. Ormas-ormas militan dibawah panji agama banyak dibentuk yang ujung-ujungnya malah memperkeruh suasana. Merasa paling benar sendiri. Mencaci siapapun yang tak seiman dengan mereka. Sampai lupa bahwa masyarakat Indonesia bisa harmonis atas dasar pluralisme. Ketuhanan yang Maha Esa jika diamalkan secara baik dan penuh toleransi akan membentuk kehidupan manusia yang adil dan beradab serta memudahkan kita untuk mencapai tujuan utama negara yaitu persatuan Indonesia. Apapun pertentangan krisis moral dan toleransi di negara kita ini semua dibahas disini dalam bentuk cerita hubungan antar ayah dan anak. Sebuah perjalanan religi yang sangat mengesankan. Bagus banget, Cuk. religi yang enggak cerewet. Pesannya nyampe sih, gokil. Suka sama akting Oka Antara disini. Dan yah, tentu saja Pak Dedi Sutomo juga bersinar. Salah satu film Indonesia yg berisi tanpa berusaha menggurui. This review may contain spoilers. I can handle the truth. “Baguuuuus. Orang agnostik seperti antum mungkin bakal suka karena filmnya tidak memihak agama manapun, walaupun kemasannya film religi Islam.”Begitu jawabku via chat WhatsApp ke temanku yang nanya soal film ini. Dengan yakin aku ngomong gitu ke temanku karena memang begitu adanya. Film ini senetral’ itu. Aku nontonnya nggak berasa diceramahin kayak nonton film-film religi biasanya. Sebelum nonton ini, aku ada ngeliat twit-twit di timeline Twitter dengan tajuk, “My dad, his son.” Isinya upload foto bapaknya masih muda terus fotonya dia. Pas liat itu aku ngerasa tertarik dan mikir… ini ibu-anak juga bisa nggak, ya? Sama kayak pas awal-awal nonton ini. Aku sempat mikir selain film tentang agama, film ini juga tentang hubungan ayah dan anak laki-lakinya. Ini aku bisa… Sebuah film perjalanan religi yang sangat kaya. Kaya akan cerita dan kaya akan makna. Banyak hal yang memang terjadi di masyarakat tentang agama ditampilkan disini. Terkesan nggak menggurui dan mudah buat ditonton suka bgt sama karakter Pak Mahmud yang dimainkan Deddy Sutomo, hebat bgt karena karakter yang beliau mainkan ini kerasa hidup, menggambarkan bagaimana beliau sebagai bapak-bapak tua yang sangat "agamis" disetiap situasi. Walau memang bakal banyak orang yang kesel karena beliau selalu merasa benar. Terus aku juga suka saat Heli Oka Antara yang akhirnya muak dan meledakkan semua kekesalannya sama Bapaknya ini, itu wow bgt sih dialognya. ternyata selama ini pengusiran jemaat yg beribadah karena parkiran motor yg gak beres ya? hmm... Ini film terlalu powerful buat dilewatin sama orang" Kalau Hollywood punya Green Book, Indonesia punya Mencari Hilal. Film road trip ini memiliki celotehan yang sarat kontemplatif antara kedua tokohnya. Penonton pasti akan memihak "kesana-kemari" tanpa merasa didikte bagaimana seharusnya bersikap dalam isu2 yang sensitif. i’m not into religion, but i’m so into this movie. semua ngerasa paling ngerti tentang kebenaran Allah. semua ngerasa paling bisa ngebenerin orang satu film religi Indonesia terbaik yang masih relevan dengan keadaan saat ini
MerekomendasiSegala yang Berhubungan dengan Film dan Menonton. Tuesday, July 21, 2015 Judul: Mencari Hilal. Sutradara: Ismail Basbeth. Produser: Raam Punjabi, Putut Widjanarko, Salman Aristo. Pemain: Deddy Sutomo, Oka Antara, Erythrina Baskoro, Torro Margens Beruntung saya sempet menontonnya lebaran kemarin. Kangen pengen nonton lagi The story of Mahmud trying to remember the tradition of looking for the new moon with special agreement with his sister, not so close son agree to accompanied his strictly religious father's journey to find "Hilal". LiburanNonton Film Indonesia, Mencari Hilal. Lihat Episode Tonton Sekarang. Details. Genre: Newly Added, Drama. Actors: Oka Antara, Deddy Sutomo, Torro Margens, Erythrina Baskoro . Realita itu membuatnya teringat lagi tradisi mencari hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sayangnya upayanya itu terhalangi oleh anak-anaknya. Aktris bertalenta nan rupawan, Dian Sastrowardoyo, tak kuasa menahan emosinya usai menonton preview film Mencari Hilal. Dian Sastro yang menonton bersama tokoh-tokoh seperti Alwi Shihab, Haidar Bagir, dan Leila Chudori itu memuji setinggi langit film yang dibintangi aktor kawakan Deddy Sutomo, Torro Margen, dan aktor/aktris muda seperti Oka Antara, Eritrina Baskoro. Tidak cukup hanya memuji Dian Sastro bahkan menyatakan siap untuk bermain di film sejenis yang diproduksi oleh Mizan Production ini. “Kalau untuk film sebagus ini, saya siap mainkan karakter berjilbab”, katanya ibu beranak satu dua ini. Lebih lanjut di akun Instagramnya Dian mengatakan, “aku jatuh cinta sama film ini😍😍😍😍😍😍😍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ film ini indah dari segala sisi…, cara berceritanya, musiknya, komposisi gambarnya, semua dihadirkan dengan nafas sederhana yang tidak pretensius. Dalam film ini kita diajak untuk mengapresiasi keindahan-keindahan kecil dalam hidup ini, kadang tak terlihat, tapi justru terasa.. Seperti cinta seorang bapak kepada anaknya, anak kepada bapaknya, keindahan toleransi beragama di negeri yang bhinneka, keindahan permintaan maaf dan pengampunan, keindahan tentang perbedaan pendapat dan pengertian. Di saat film lain menjajakan aktris aktris cantik pemanis gambar’, dan kisah cinta picisan, film ini justru berhasil menyentuh hati saya tanpa adanya semua itu. Aku bener2 menganjurkan kita semua nonton film ini, terutama bagi yang sedang berpuasa.. Saya bangga Indonesia bisa bikin film religi yang seperti ini.., yg bisa mengajak saya yg sedang berpuasa introspeksi dan melihat ke dalam.., dimana hilal’ di dalam diri kita masing2? “Fitrah hanya ditemukan melalui perjalanan…” Dan saya juga terenyuh mendengar Official Soundtrack nya “Mencari Hilal” oleh Sabrang Damarpanuluh di penghujung film, saya benar benar tersentuh mendengar liriknya “menemukan tidak selalu diawali dengan mencari’…” Selamat menjalani perjalanan menuju fitrah teman teman.. Film ini perlu sekali ditonton!!!!” *** Film yang berdurasi 94 menit ini berkisah tentang Mahmud 60 tahun yang berkeyakinan tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup. Sayangnya semangat Mahmud tercederai saat mendengar isu sidang Isbat Kementrian Agama yang menelan dana sembilan milyar untuk menentukan hilal. Realita itu membuatnya teringat lagi tradisi mencari hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi yang tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu. Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Hilal bisa ditemukan tanpa harus menelan biaya upayanya itu terhalangi oleh anaknya. Mereka mengkhawatirkan kesehatan Mahmud yang menurun. Mahmud bersikeras pergi. Mahmud boleh pergi hanya jika ditemani Heli 28, anak bungsunya yang sejak lama pergi dari rumah karena selalu bertentangan aktivis lingkungan hidup, kerap membuat Mahmud gerah dengan kritik sekuler liberal yang menurutnya sesat. Heli terpaksa menuruti permintaan kakaknya yang bekerja di kantor imigrasi, agar membantunya mengurus paspornya yang kadaluarsa bertepatan dengan libur lebaran. Dia butuh secepatnya keluar negeri membantu para aktivis dunia berjuang melawan perusakan lingkungan di Nicaragua. Pemutaran perdana film Mencari Hilal akan dilakukan serentak di bioskop-bioskop di Indonesia tanggal 15 Juli 2015. sumberJadwallengkap film Mencari Hilal hari ini di seluruh bioskop Indonesia beserta harga tiketnya meliputi XXI, Cinemaxx, CGV, New Star Cineplex, Platinum Cineplex Mahmud teringat lagi tradisi mencari Hilal yang dilakukan pesantrennya dulu - perjalanan yang sarat makna spiritual, tapi sudah lama tak dilakukan lagi sejak pesantrennya bubar