Wetzlar, Jerman - Saat mendengar kamera Leica, mungkin terbersit pikiran bahwa kok kamera dan lensa ini mahal sekali? Mengapa bisa demikian? Pertama-tama, perlu dipahami bahwa Leica adalah merk kamera premium, yang berarti bahwa produk Leica berkualitas tinggi, jumlah produksi yang terbatas dan merknya telah diakui dan dihormati. Hal ini yang membedakan Leica dengan pabrikan kamera tidak berniat mengejar pangsa pasar besar dengan membuat produk yang cukup baik dengan harga yang rendah, tapi Leica berusaha membuat produk high-end dan unik dengan teknologi mutakhir yang tersedia. Dengan produksi yang tidak terlalu banyak dan komponen yang digunakan paling canggih, maka harganya harus menyesuaikan. Tahun lalu, Leica menjual sekitar 100 ribu kamera saja, dan memiliki pangsa pasar 1%.Contohnya, kamera Leica SL, kamera ini berteknologi mirrorless dengan jendela bidik yang sangat besar dan resolusi juta titik, sedangkan biasanya jendela bidik kamera mirrorless pada umumnya sekitar 2 juta titik saja. Selain itu, layar LCD-nya sudah touchscreen dan casingnya dari logam yang tahan air dan debu. Foto Enche TjinContoh, lainnya lagi yaitu kamera Leica M10 yang baru diumumkan awal tahun 2017 ini mengunakan sensor yang rangkaiannya dirancang khusus dengan lensa-lensa mikro supaya penyerapan cahaya lebih optimal saat mengunakan lensa-lensa Leica M. Alhasil, kualitas hasil fotonya lebih baik. Karena harus dirancang khusus dari awal dan khusus untuk kamera Leica saja, maka otomatis harga akan dengan konsep marketing pabrikan kamera asal Jepang yang biasanya memperhitungkan masa yang pendek, sekitar 2-4 tahun, beberapa malah mengeluarkan kamera baru pengganti setiap tahun, Leica yang memiliki darah Jerman mementingkan nilai produk di masa yang panjang, setidaknya 20 tahun ke depan. Contohnya, lensa Leica M dirancang untuk dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama. Jika disimpan dan dirawat dengan baik, fotografer masih dapat menikmati mengunakan lensa Leica buatan tahun 1950-an atau lebih awal lagi. Kamera Leica yang sudah berumur 8 tahun seperti Leica M9 masih banyak yang mengunakannya, bahkan Leica masih menjual dan melayani pengguna kamera film/analog Enche TjinSelain mementingkan pembuatan produk yang berkualitas sangat tinggi, Leica juga mementingkan elemen manusia dalam produksinya, meski saat ini komponen elektronik dibuat oleh mesin, tapi quality control dan finishing tetap dilakukan oleh staf ahli yang berpengalaman. Untuk menghadapi persaingan dengan pabrikan kamera lain, Leica berusaha membuat produk yang unik niche yang memenuhi sebagian jenis fotografi dengan sangat baik dan tanpa kompromi, contohnya seperti sistem kamera Leica M yang legendaris. Leica M adalah kamera rangefinder digital satu-satunya saat ini yang memungkinkan desain body yang compact dengan jendela bidik yang luas dan terang dan sensor full frame 36x24mm yang cukup besar. Lensa-lensa Leica M sangat compact dibandingkan dengan lensa-lensa DSLR maupun mirrorless yang ada dipasaran sehingga sistem ini sangat digandrungi oleh street, photojournalist atau travel beberapa tahun terakhir, Leica juga mengembangkan product line baru, salah satunya dengan mengenalkan kamera compact berkinerja tinggi seperti Leica Q, yang sudah memiliki fungsi autofokus, lensa bukaan besar 28mm f/ dan sensor full frame dengan harga yang relatif terjangkau di Leica Land. Sampai saat ini, belum ada kamera yang memiliki spesifikasi dan kinerja seperti Leica Enche TjinCara lainnya yaitu dengan bekerjasama dengan beberapa pihak lain seperti Panasonic untuk pengembangan kamera compact dan lensa, dan baru-baru ini dengan perusahaan raksasa asal Cina, Huawei, dalam mengembangkan riset dan desain lensa untuk ponsel high-end seperti Huawei dengan pabrikan lain yang mengejar jumlah dan pangsa pasar, Leica berada di posisi yang lebih baik, karena tidak harus bersaing habis-habisan di pasar kamera digital yang menurun penjualannya dari tahun ke tahun karena tergerus dengan kamera ponsel yang kualitasnya makin bagus. Leica juga tidak akan membuat produk yang kualitasnya rendah dengan harga murah karena tuntutan pasa, karena jika kualitas produk Leica di kompromikan, maka reputasi merk Leica sendiri kedepannya akan jatuh.* Penulis, Enche Tjin aktif dalam menulis dan menyelenggarakan kursus kilat serta tur fotografi, Enche juga menerima jasa fotografi terutama event dan portrait. Ia pun terafiliasi dengan yud/rou
kameramahal kamera mahal atau lensa mahal kamera termahal canon kamera mahal hasselblad mahal kamera canon atau nikon mahalan kamera canon atau nikon kamera paling mahal di dunia kamera dslr mahal kenapa kamera mahal kamera mirrorless mahal kamera antik mahal kamera analog mahal kamera paling mahal dan bagus kenapa lensa kamera bisa - Bicara soal perlengkapan kamera digital, lensa-lensa kamera mirrrorless Fujifilm dibanderol dengan harga relatif lebih mahal dibandingkan lensa DSLR. Lensa kit Fujinon 18-55mm f/ dari pabrikan ini, misalnya, dihargai sekitar Rp 6 juta. Sementara, harga lensa tele-zoom Fujinon 100-400mm bisa menembus angka Rp 25 itu tak menghalangi pemilik kamera mirrorless Fujifilm memburu lensa baru untuk menambah koleksi perlengkapan. Electronics Imaging Sales Manager Fujifilm Indonesia Wawan Setiawan mengaku pihaknya kerap kehabisan stok lensa karena diserbu pembeli.“Terutama untuk lensa Fujinon 35mm f/ lensa Fujifilm dengan penjualan tertinggi, begitu barang masuk langsung habis,” tutur Wawan ketika dijumpai KompasTekno di sela acara photo trip Fujifilm di Pulau Kanawa, Nusa Tenggara Timur, Kamis 25/8/2016.Wawan menduga konsumen meminati lensa Fujifilm lantaran memberikan kualitas sebanding dengan harga yang mesti ditebus. “Kenapa harganya Rp 8 juta lebih tapi mereka masih mau beli? Ini mungkin karena faktor image quality yang tinggi,” kata Wawan. “Konsumen di Indonesia cerdas, mereka kini lebih mementingkan kualitas daripada harga murah,” lanjut membenarkan harga lensa-lensa Fujifilm memang relatif mahal dibandingkan lensa untuk DSLR. Namun, menurut dia, banderol yang dipatok masih lebih murah dibanding lensa kamera mirrorless merek lain yang sendiri bukannya tidak memiliki lensa murah dengan harga terjangkau. Pabrikan ini punya duo lensa seri Fujinon XC 16-50mm f/ dan 50-230mm f/ tapi keduanya hanya tersedia dalam bentuk kit untuk dijual bersama bodi kamera.“Selain dua lensa itu, belum ada rencana mengembangkan seri XC. Konsumen bisa memilih lensa reguler dari seri XF yang kualitasnya lebih tinggi,” pungkas Wawan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Applemenggunakan sensor Sony, yang saat ini terbaik di pasar, selain perangkat lunak post-processing iOS yang jauh lebih unggul daripada ponsel Android sebelumnya. Meski begitu, kualitas kamera jauh lebih dari sekadar sensor. Kualitas lensa, perangkat lunak kamera dan, tentu saja, Image Signal Processor semuanya penting.